Musafir Sholat Sunnat Di Atas Kendaraannya Menghadap Qiblat Ke Jurusan Mana Saja

Posted by KebunDzikri on 12.05.2011

Dari Ibnu 'Umar, ia berkata: "Nabi SAW pernah shalat sunnat di atas kendaraannya dengan meghadap kejurusan mana saja kendaraannya itu menuju, dan Ia mengerjakan sembahyang witir. Tetapi hal itu tidak dilakukan dalam shalat wajib. (HR Ahmad, Bukhari, dan Muslim).

Dalam suatu riwayat diterangkan: Adalah Nabi SAW pernah shalat sunnat di atas kendaraannya sedang Dia pergi dari Mekkah ke Madinah sambil mengikuti kearah mana kendaraannya itu menuju. Dan waktu itu turunlah ayat :"kemana saja kamu menghadap, maka disanalah arah Allah." (HR Ahmad, Muslim dan Tirmidzi).

Dan dari Jabir, ia berkata: "aku pernah melihat Nabi SAW shalat sunnat, sedang ia di atas kendaraannya mengikuti setiap arah. Namun ia rendahkan sujudnya itu dari pada ruku'nya dan ia benar-benar berisyarat". (HR Ahmad).


Dan dalam suatu lafadz: "aku (jabir) pernah diutus Nabi SAW untuk suatu keperluan, lalu aku datang sedang (waktu itu) ia shalat diatas kendaraannya dan menghadap ke timur, dan sujudnya lebih rendah dari pada ruku'nya" (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Dan Dari Anas Bin Malik, ia berkata: "Adalah Rasulullah SAW apabila shalat sunnat diatas kendaraannya, ia menghadap ke qiblat lalu takbir untuk shalat (mengikuti) arah mana saja kendaraannya itu menuju. (HR Ahmad dan Abu Daud).

Penjelasan:
Hadits tersebut menunjukkan boleh sembahyang sunnat diatas kendaraan.
Dan menunjukkan juga, bahwa sujudnya orang yang sembahyang sunnat itu lebih rendah daripada ruku'nya, dan tidak harus meletakkan dahinya pada pelana, dan tidak pula harus mengerahkan semua kemampuannya untuk melengkungkan bahkan cukup dengan merendahkan sujudnya, sekedar dapat membedakan dari ruku'.
Dan menunjukkan juga adanya suatu keharusan menghadap qiblat ketika Takbiratul Ihram, dan tiadak apa-apa keluar dari arah qiblat setelah itu.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment